DIAGNOSA
DIAGNOSA KEHAMILAN
Diagnosa
kehamilan sangat penting dilakukan oleh seorang bidan atau tenaga kesehatan
lainnya, untuk mengetahui semua hal yang terjadi pada masa kehamilan. Diagnosa
kehamilan ini juga sangat berguna bagi ibu hamil, karena dengan mengetahui
diagnosa kehamilannya, ibu hamil akan lebih baik lagi dalam menjaga
kehamilannnya dan dengan diagnosa kehamilan ini bisa meminimalkan resiko buruk
yang terjadi pada kehamilan. Di samping itu, untuk menjaga kehamilan agar tetap
terjaga banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan yang harus
diperhatikan. Faktor-faktor tersebut meliputi: faktor fisik, faktor psikologis,
faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. Faktor-faktor inilah yang
nantinya akan sangat menentukan perkembangan kehamilan
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan
tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Kehamilan dibagi menjadi
tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12
minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28 sampai 40
minggu.
Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat kesehatan dan pemeriksaan klinis
berdasarkan tanda dan gejala kehamilan,
Tanda dan Gejala Kehamilan
1.
Tanda mungkin hamil
2.
Tanda tidak pasti hamil
3.
Tanda pasti hamil
2.1
Tanda Mungkin Hamil
a.
Amenorhea – Wanita tidak datang menstruasi 2 bulan berturut-turut
b.
Nausea (mual) dan emesis
(muntah) -Umumnya
terjadi pada wanita hamil muda umur 6-8 minggu. Mual-mual pada pagi hari disebut morning sickness. Akibat
dari pengaruh hormon progesteron dan estrogen sehingga pengeluaran asam lambung berlebihan.
c.
Mastodynia – Payudara terasa nyeri dan kencang disebabkan payudara membesar karena pengaruh hormon estrogen pada ductus mammae dan progesteron pada alveoli.
- Quickening – Perasaan
gerakan janin pada minggu
ke 18 atau minggu 20 (primigravida) dan umur 14 atau 16 minggu pada multi
gravida. Gerakan janin pertama
kali dapat digunakan untuk menentukan umur
kehamilan.
- Miksi – Wanita hamil trimester I dan III
sering merasakan sering kencing karena uterus yang gravid
mendesak vesica urinaria.
- Konstipasi – Kesulitan
buang air besar karena pengaruh hormon progesteron yang
menghambat peristaltik usus dan karena perubahan pola makan.
- Weight
gain
– Pertambahan berat badan ibu tidak
selalu berbanding lurus dengan pertambahan berat janin.
Pertambahan berat badan ibu ada
artinya setelah umur 20 minggu.Umumnya pertambahan berat badan normal selama kehamilan adalah 8-14
kg.
- Fatigue – Perasaan
lelah pada ibu hamil sulit
diterangkan, namun kerja jantung dirasakan
lebih berat pada umur 32 minggu.
- Nail
sign –
Umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh
ujung kuku lunak dan lebih
tipis.
- Mengidam – Ingin makanan atau
minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama.
- Sinkope
(pingsan) – Adanya gangguan sirkulasi
ke daerah kepala (sentral) sehingga menyebabkan iskemik susunan saraf
pusat.
- Pigmentasi
kulit
– Pengaruh hormon
kortikosteroid plasenta, sering
dijumpai pada muka (chloasma
gravidarum), dinding
perut (striae gravidarum = suatu perubahan warna
seperti jaringan parut), leher dan sekitar payudara
(hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol,
kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah menifes).
- Epulis –
Hipertropi papilla ginggivae
(gusi berdarah).
- Varises
–
Pemekaran vena-vena, dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva. Biasanya
dijumpai pada triwulan akhir.
Tanda-tanda mungkin dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tanda
objektif yang diperoleh oleh pemeriksa.
2. Tanda
subjektif yang dirasakan oleh ibu.
1. Tanda-tanda mungkin hamil:
a. Pembesaran,
perubahan bentuk dan konsistensi rahim.
1. Pemeriksaan
dalam diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar bentuknya.
2. Tanda piscazek, uterus membesar ke salah satu jurusan hingga
menonjol jelas.
3. Konsistensi rahim menjadi lebih lunak terutama daerah isthmus
uteri yang disebut “tanda Hegar”.
b. Perubahan
pada serviks.
1. Di luar
kehamilan konsistensi serviks keras, seperti ujung hidung.
2. Dalam
kehamilan serviks menjadi lunak, seperti bibir atau ujung bawah daun telinga.
c. Kontraksi
Braxton hicks.
Waktu
palpasi uterus yang lunak menjadi keras karena berkontraksi
d. Balotemen.
1. Dapat
ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun dengan jari yang melakukan
pemeriksaan dalam.
2. Pada bulan
keempat dan kelima janin itu kecil dibandingkan dengan banyaknya air ketuban
maka kalau rahim didorong dengan sekonyong-konyong atau di goyang maka anak
akan melenting ke dalam rahim.
e. Meraba
bagian anak.
1. Dapat
dilakukan bila anak sudah besar.
2. Kadang-kadang
tumor yang padat seperti myoma, fibroma, dapat menyerupai bentuk anak.
f.
Pembesaran perut.
Setelah
bulan ketiga, rahim dapat diraba dari luar dan mulai pembesaran perut.
g. Tanda
Chadwick.
Warna
selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
2.2 Tanda tidak
pasti
a. Perut membesar
b. Uterus membesar, sesuai dengan umur kehamilan.
c. Tanda Chadwicks, mukosa vagina berwarna kebiruan karena hipervaskularisasi hormon estrogen.
d. Discharge, lebih banyak dirasakan wanita hamil. Ini pengaruh hormon estrogen dan progesteron.
e. Tanda Goodell, portio teraba melunak.
f.
Tanda Hegar,
isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak.
g. Tanda Piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi. Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu.
h. Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang
dalam cairan), pada umur 16-20 minggu.
i.
Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak disertai rasa nyeri.
j.
Reaksi kehamilan positif
2.3 Tanda pasti
a. Adanya
gerakan janin yang dapat
dilihat, dirasakan dan diraba serta ditemukan bagian-bagian janin.
b. Terdengar
denyut jantung janin secara auskultasi – Dapat didengar
dengan stetoscop monoculer laenec, doppler, alat kardiotograf dan dilihat pada
USG.
c. Terlihat
tulang-tulang janin pada foto
rontgen – rongten sudah tidak disarankan.
2.4 Tanda
kematian anak dalam rahim
Tanda kematian anak
dalam rahim diantaranya:
1. BJA (bunyi jantung janin)tdk terdengar
2. Rahim tdk membsr malah fundus uteri turun
3. Reaksi biologis menjadi berkurang → stl anak
mati kira-kira 10 hari
4. Ibu tdk merasa lagi pergerakan janin
5. Pada rontgen terlihat :
a. Tanda spalding yaitu tulang” tengkorak tutup
menutupi, disebabkan isi tengkorak berkurang karena otak mencair.
b. Tulang punggung sangat melengkung
c. Adanya gelembung” gas dalam janin.
2.5 Tanda anak kembar
Tanda anak kembar diantaranya sebagai berikut:
1. Perut lebih besar dari pada sesuai tuanya
kehamilan
2. Meraba 3 bagian besar atau lebih
3. Meraba 2 bagian besar berdampingan
4. Meraba bayak bagian kecil
5. Mendengar BJA pada 2 tempat dengan sama
jelasnya dan dengan perbedaan frekuensi 10 denyut atau lebih dalam 1 menit.
6. Pemeriksaan elektrokardiografi, ultrasound
7. Pada hydramnion selalu hrs diingat kemungkinan
kehamilan kembar, pada foto Rotgen atau ultrasonogram nampak 2 kerangka janin.
s
2.6 Pemeriksaan kehamilan
Untuk
menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat
kesadaran serta ada tidaknya kelainan bentuk badan, Pemeriksan kehamilan dapat dilakukan dengan:
1. Pemeriksaan Fisik Diagnostic berupa pemeriksaan pada
fisisk seperti TTV, hat toe-toe, anamnesis, inspeksi, palpasi dan auskultasi.
2. Pemeriksaan Dalam
seperti VT(vagina tose) dan rectal tose.
3. Pemeriksaan
Laboratorium seperti pemeriksaan air kencing dan darah.
4. Contoh pemeriksaan
fisik pada ibu hamil diantaranya:
a.
Leopold I, Digunakan untuk:
-
Menentukan usia kehamilan
-
Bagian apa yang ada dalam fundus.
-
Dengan cara
pemeriksaan :
-
Pemeriksaan menghadap kearah muka ibu hamil
-
Menentukan
tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
-
Konsistensi
uterus
-
Variasi
menurut Knebel:
Menentukan letak kepala atau bokong
dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
b.
Leopold II
Digunakan untuk menentukan letak
punggung anak dan letak bagian kecil pada anak. Caranya :
-
Letakkan kedua tangan pada sisi uterus,dan tentukan dimanakah bagian terkecil
bayi
-
Variasi
menurut Boedin :
Menentukan letak punggung dengan satu
tangan menekan di fundus.
c.
Leopold III
Digunakan untuk menentukan bagian apa
yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum
terpegang oleh pintu atas panggul. Caranya :
-
Tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan secara lembut dan
masuk ke dalam ke dalam abdomen pasien di atas simpisis pubis dan peganglah
bagian presentasi bayi.
-
Variasi
menurut Ahfeld : Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri di
letakkan tegak di tengah perut
d. Leopold IV
Digunakan untuk menentukan
apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke
dalam rongga panggul. Caranya:
-
Letakkan kedua tangan di sisi bawah uterus,lalu tekan ke dalam dan gerakan
jari-jari ke arah rongga panggul,dimanakah tonjolan sefalik dan apakah bagian
presentasi telah masuk. Pada pemeriksaan ini dilakukan bila kepala masih
tinggi, dan pemeriksaan Leopoid lengkap bila janin cukup besar kira-kira VI ke
atas.
2.7
Differential
Diagnosa Kehamilan
a.
Pseudosiesis
– Terdapat amenorea,
perut
membesar, uterus
sebesar biasa, tanda kehamilan
negatif.
b.
Mioma
uteri – Perut
membesar, rahim
membesar teraba padat kadang berbenjol-benjol, tanda kehamilan
negatif, perdarahan
banyak saat menstruasi.
c.
Kistoma
ovarii – Mungkin ada menopause,
perut
membesar tapi pada periksa dalam uterus
sebesar biasa, tanda kehamilan
negatif, lamanya pembesaran perut
dapat melampaui umur kehamilan.
d.
Retensio
urine – Uterus
sebesar biasa, tanda kehamilan
dan reaksi kehamilan
negatif.
e.
Menopause
– Terdapat amenorea,
umur wanita
kira-kira diatas 43 tahun, uterus
Sebesar biasa, tanda dan reaksi kehamilan
negatif.
f.
Hematometra
– Terdapat amenorea
yang dapat melampaui umur kehamilan, perut
terasa sakit
set iap bulan, terjadi penumpukan darah
dalam rahim,
reaksi kehamilan
negatif. Hal ini disebabkan oleh himen
imperforata.
Tabel
1. Perbandingan Antara Primipara Dan Multipara
Organ
|
Primipara
|
Multipara
|
perut
|
Tegang
|
Longgar,
terdapat striae
|
Pusat
|
Menonjol
|
Dapat datar
|
rahim
|
Tegang
|
Agak lunak
|
payudara
|
Tegang,
tegak
|
Menggantung,
agak lunak, terdapat striae
|
Labia
|
bersatu
|
Agak
terbuka
|
himen
|
Koyak
beberapa tempat
|
Karankula
himenalis
|
vagina
|
Sempit
dengan rugae utuh
|
Lebar, rugae berkurang
|
serviks
|
Licin, lunak, tertutup
|
Sedikit
terbuka, teraba bekas robekan persalinan
|
Pembukaan
|
Mendatar
lalu membuka
|
Membuka dan
mendatar
|
perineum
|
Masih utuh
|
Bekas luka episiotomi
|
Posting Komentar
0 Komentar