MODEL & TEORI DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

MODEL & TEORI DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

I.      PENDAHULUAN
A.   Pengertian teori dan konsep
Teori atau Theory adalah penjelasan dari suatu kejadian atau fenomena.proses ini memerlukan pemikiran yang membutuhkan pengetahuan (Dickoff dan James 1992).
Berikut ini beberapa pengertian konsef dan teori menurut Simpson dan Weiner (1989):
1. Konsep adalah ide yang direncanakan dalam pikiran kemudian dituangkan dalam sebuah karya nyata.
2. Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial untuk menarik perhatiannya.

B.      Fungsi teori dan konsep
1.    Fungsi teori adalah sebagai jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkannya.
2.    Fungsi konsep adalah alat untuk mengidentifikasi fenomena yang ada di sekitarnya.

C.      Konseptual model kebidanan
Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide yang merupakan dasar suatu disiplin ilmu dan kemudian diterapkan sesuai bidang masing-masing.
Ada dua jenis model yang dikenal dalam praktik kebidanan yaitu model medikal (medical model) dan model sehat untuk semua (health for all). Keduanya mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam pelayanan kebidanan.
1.    Model medikal (medical model)
Sebuah model yang disusun untuk  membantu masyarakat dalam memahami konsep sehat dan sakit. Merupakan fondasi dari praktek-praktek kebidanan yg sudah meresap di masyarakat. Meliputi proses penyakit, pemberian tindakan, dan komplikasi dari penyakit/tindakan. Ada tiga elemen yang merupakan simpulan dari model medikal, yaitu:
a.    Pengendalian cara hidup yang alami.
b.    Mekanisme kehidupan manusia.
c.    Pemahaman bahwa penyakit merupakan hal yang tidak terpisahkan dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial seseorang
2.      Model sehat untuk semua (health for all)
Model Sehat untuk Semua (Health For All) diproklamirkan oleh WHO sejak th 1978 yang berfokus pada wanita, keluarga, dan masyarakat. Deklarasi model kesehatan untuk semua adalah fokus dan titik berat untuk pencapaian tujuan adalah dengan menggunakan Primary Health Carel (PHC). Di dalam model kesehatan untuk semua terkandung lima konsep PHC, yaitu:
1.    Pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara keseluruhan sesuai kebutuhan. Serta mengurangi kesenjangan dalam kesehatan atau pemerataan upaya kesehatan masyarakat
2.    Pelayanan kesehatan meliputi promotif, prefentif, curative dan rehabilitatif.
3.    Pelayanan kesehatan harus efektif & dapat diterima secara cultural.
4.    Optimalisasi peran serta masyarakat.
5.    Kolaborasi lintas sektoral.
Konsep dasar di atas diaplikasikan dalam 8 elemen PHC sebagai berikut:
1.    Pendidikan kesehatan tentang masalah-masalah kesehatan termasuk metode pencegahan dan penanganannya.
2.    Ketersediaan makanan bergizi
3.    Ketersediaan air dan lingkungan yang bersih.
4.    Kesehatan ibu dan anak termasuk di dalamnya keluarga berencana (KB).
5.    Program imunisasi
6.    Pencegahan dan penanganan penyakit endemik.
7.    Penanganan penyakit dan kecacatan.
8.    Penggunaan obat esensial.

II.    Teori-teori dalam praktik kebidanan
1.    TEORI REVA RUBIN
Penekanan rubin dalam teorinya adalah pencapaian peran ibu. Untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktivitas berupa latihan-latihan dan dalam peran ini diharapkan seorang wanita mampu mengidentifikasi peran sebagai seorang ibu.
a.      Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan antara lain:
-          kesejahteraan ibu dan bayi
-          penerimaan dari masyarakat
-          penentuan identitas diri
-          mengetahui tentang arti memberi dan menerima
b.      Perubahan yang umum terjadi pada waktu hamil
-          Cenderung tergantung dan membutuhkan peran lebih untuk berperan sebagai calon ibu.
-          Mempu memperhatikan perkembangan janinnya.
-          Membutuhkan sosialisasi.
c.       Reaksi yang umum pada kehamilan
-          Trimester 1 : ambivalent, takut, fantasi, khawatir.
-          Trimester 2 : perasaan lebih nyaman, kebutuhan mempelajari tumbuh kembang janin, pasif, introvert, egosentris, self centered.
-          Trimester 3 : perasaan aneh, merasa jelek, sembrono, lebih introvert, merefleksikan terhadap pengalaman waktu kecil.
d.      Aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu
Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah berhubungan dengan perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan
-          Ideal image : gambaran tentang idaman diri
-          Self image : gambaran tentang diri
-          Body image : gambaran tentang perubahan tubuh
e.      Tahapan psikososial
-          Anticipatori stage : ibu melakukan latihan peran, dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain
-          Honeymoon stage : ibu mulai memahami peran dasarnya, dan memerlukan bantuan anggota keluarga lain
-          Plateu stage : ibu mencoba peran sepenuhnya, membutuhkan waktu
-          Disengagement : tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan.
f.        Adaptasi psikososial postpartum
-          Konsep dasar
1.      Peride post partum menyebabkan stress emosional terhadap ibu baru, bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat saat melahirkan
2.      Faktor yang mempengaruhi :
-          Respon dan dukungan dari keluarga dan teman
-          Hubungan pengalaman saat melahirkan terhadap harapan
-          Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu
-          Pengaruh budaya
-          Periode diuraikan rubin dalam 3 fase, taking in, taking hold dan letting go

Reva rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi tiga tahap yaitu:
a.      Periode taking-in (hari pertama hingga kedua setelah melahirkan)
-          Terjadi pada 1-2 hari post partum, umumnya ibu pasif dan ketergantungan, perhatiannya tertuju pada diri sendiri (tubuhnya)
-          Ia mungkin akan mengulang-ulang pengalamannya waktu melahirkan
-          Kebutuhan akan istirahat sangat penting, pusing, iritabel untuk mengembalikan keadaan tubuh kekondisi normal
-          Peningkatan kebutuhan nutrisi, Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung norma
b.      Periode taking-hold (hari kedua hingga ke empat setelah melahirkan)
-          Berlangsung 2-4 hari post partum, ibu menjadi lebih perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua
-          Berkonsenterasi terhadap pengontrolan fungsi tubuhnya, seperti BAK, BAB, kekuatan dan ketahanan fisiknya
-          Ibu berusaha keras untuk merawat bayinya sendiri (seperti menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok), agak sensitif, cenderung menerima nasihat bidan karena terbuka untuk menerima pengetahuan dan kritikan yang bersifat pribadi
-          kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya
c.       Periode letting go
-          Biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan keluarga
-          Beradaptasi dengan kebutuhan bayinya, menyebabkan berkurangnya hak ibu dan kebebasan hubungan sosial
-          Depresi post partum umumnya terjadi pada periode ini
Depresi post partum
-          Banyak ibu mengalami perasaan “let-down” setelah melahirkan, sehubungan dengan seriusnya pengalaman melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi masalah secara efektif dalam membesarkan anak
-          Umumnya depresi sedang dan dapat diatasi 2 pekan kemudian
-          Jarang menjadi patologis sampai psikosis post partum.

2.      TEORI RAMONA MERCER
a.      Fokus teorinya lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ibu
b.      Memperhatikan wanita pada waktu persalinan
c.       Mengidentifikasi pada hari awal post partum
d.      Menunjukan bahwa wanita lebih mendekatkan diri pada bayi daripada melakukan tugasnya sebagai seorang ibu
Pokok pembahasan dalam teori Ramona Mercer
a.      Efek stress antepartum
Antepartum stress adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negatif dalam kehidupan. Tujuannya memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta dukungan sosial dan kurangnya percaya diri.
Penelitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu:
-          Hubungan interpersonal
-          Peran keluarga
-          Stress antepartum
-          Dukungan sosial
-          Rasa percaya diri
-          Penguasaan rasa takut, keraguan dan depresi
Maternal role (peran ibu)
-          Menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang diri sendiri (Mercer, 1986)
-          1-2 juta ibu di Amerika yang gagal memerankan peran ini, terbukti dengan tingginya jumlah anak yang mendapat perlakuan yang kejam

b.      Pencapaian peran ibu
-          Peran ibu dicapai dalam kurun wkatu tertentu dimana ibu menajdi dekat dengan bayinya, yang membutuhkan pendekatan yang kompeten termasuk peran dalam mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran
-          Peran aktif wanita sebagai ibu dan pasangannya berinteraksi satu dengan yang lain
4        langkah dalam pelaksanaan peran ibu
-          Anticipatory
Suatu masa sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita memulai penyesuaian sosial dan psikologis terhadap peran barunya nanti dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu
-          Formal
Tahap ini dimulai dengan peran ibu sesungguhnya, bimbingan peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan sistem sosial
-          Informal
Tahap ini dimulai saat wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan peran ibu yang tidak disampaikan oleh sosial sistem
-          Personal
Merupakan tahap akhir pencapaian peran, dimana wanita telah mahir melaksanakan perannya sebagai seorang ibu. Ia telah mampu menentukan caranya sendiri dalam melaksanakan peran barunya

Faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran
-          Faktor ibu
-          Usia ibu saat bersalin
-          Persepsi ibu pada waktu persalinan pertama kali
-          Memisahkan ibu dan anak secepatnya
-          Stress sosial
-          Dukungan social
-           Konsep diri
-           Sifat pribadi
-           Sikap terhadap membesarkan anak
-          Status kesehatan ibu
-          Faktor bayi
-          Temperamen
-          Kesehatan bayi
-          Faktor lain
-          Latar belakang etnik
-          Status perkawinan
-          Status ekonomi
Pengaruh bayi (infant’s personality) pada waktu ibu melaksanakan peran sebagai ibu
-          Emotional support
Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti
-          Informational support
Membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan memberikan informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah atau situasi
-          Physical support
Pertolongan yang langsung, seperti membantu merawat bayi, memberikan dukungan dana
-          Appraisal support
Informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan, bagaimana ia menampilkannya dalam peran, hal ini memungkinkan individu mampu mengevalusi dirinya sendiri yang berhubungan dengan penampilan peran orang lain
4      faktor dalam masa adaptasi
-          Physical recovery phase (mulai lahir sampai 1 bulan)
-          Achievement phase (2-4/5 bulan)
-          Disruption phase (6-8 bulan)
-          Reorganisation phase (8-12 bulan)
Peran bidan yang diharapkan Mercer dalam teorinya
Adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugasnya dalam adaptasi peran fungsi ibu dan Mengidentifikasi faktor apa yang mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian peran fungsi ini dan kontribusi dari stress antepartumPeran bidan yang diharapkan Mercer dalam teorinya
3.       TEORI ERNESTINE WIEDENBACH
Wiedenbach mengemukakan teorinya secara induktif  berdasarkan pengalaman dan observasinya dalam praktek.
Konsep asuhan, terdiri dari :
-          The agent (midwife/bidan) : Untuk memenuhi kebutuhan ibu dan ayah dalam persiapan menjadi orang tua
-          The recipient (wanita, keluarga, masyarakat) : Wanita/masyarakat yang oleh sebab tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu yang berkompeten dan mampu menentukan kebutuhannya sendiri
-          The goal (purpose/tujuan dari intervensi) : Disadari bahwa kebutuhan masing-masing individu  perlu diketahui sebelum menentukan goal. Bila sudah diketahui kebutuhan ini, maka dapat diperkirakan goal yang akan dicapai dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional atau fisiological yang berbeda dari kebutuhan normal.
-          The means (metode untuk mencapai tujuan)
Untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan ada beberapa tahap, yaitu :
-          Identifikasi kebutuhan klien
-          Memberikan dukungan dalam pelayanan yang dibutuhkan
-          Validation/bantuan yang diberikan
-          Koordinasi dengan tenaga yang direncanakan untuk memberikan bantuan
-          The framework (organisasi sosial, lingkungan profesional)
Untuk mengidentifikasi kebutuhan diperlukan pengetahuan, judgement/pengambilan keputusan, dan keterampilan.

4.       TEORI ELA JOY LEHRMAN
Teori ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktek kebidanan dalam memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada persalinan, teori ini juga menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang wanita dengan kemampuan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktek
8 konsep penting dalam pelayanan kebidanan
-          Asuhan yang berkesinambungan
-          Keluarga sebagai pusat asuhan
-          Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
-          Tidak ada intervensi dalam asuhan
-          Keterlibatan dalam asuhan
-          Advokasi dari klien
-          Waktu
-          Asuhan partisipatif

Asuhan partisipatif
-          Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
-          Pasien/klien ikut bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan antenatal
-          Dalam pemeriksaan fisik, misalnya klien ikut melakukan palpasi pada tempat tertentu atau ikut mendengarkan detak jantung.
Kedelapan komponen yang dibuat oleh Lehrman ini, kemudian diujicobakan oleh Morten (1991) pada klien post partum. Selanjutnya Morten menambahkan 3 komponen

Selanjutnya Morten Menambahkan 3 Komponen
Konsep Morten
-       Teknik komunikasi terapeutik
Proses komunikasi sangat penting dalam perkembangan dan penyembuhan. Misalnya, mendengarkan aktif, mengkaji, klarifikasi, humor, sikap yang tidak menuduh, pengakuan, fasilitasi, pemberian izin.
-       Pemberdayaan (empowerment)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan dalam penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi, memvalidasi, menilai dan memberi dukungan.
-       Hubungan sesama (lateral relationship)
Menjalin hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dengan klien, sehingga antara bidan dan kliennya tampak akrab. Misalnya : sikap empati atau berbagi pengalaman.

5. TEORI JEAN BALL
a.      Teori kursi goyang
-          Keseimbangan emosional ibu, baik fisik maupun psikologis
-          Psikologis dalam hal ini agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan menjadi orang tua terpenuhi
-          Kehamilan, persalinan dan masa post partum adalah masa untuk mengadopsi yang baru
b.      Dalam teori kursi goyang, kursi dibentuk dalam 3 elemen
-          Pelayanan kebidanan
-          Pandangan masyarakat terhadap keluarga
-          Support terhadap kepribadian wanita
c.       Teori Ball yaitu
-          Teori perubahan,
-          Teori stress, coping, dan support
-          Teori dasar
d.      Hipotesa Ball
-          Respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak, dipengaruhi oleh personality/kepribadian
-          Persiapan yang harus diantisipasi oleh bidan dalam masa post natal akan dipengaruhi oleh respon emosional wanita dalam perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak
e.      Kesimpulan hipotesa Ball
Wanita yang boleh dikatakan sejahtera setelah melahirkan sangat bergantung kepada kepribadiannya, sistem dukungan pribadi, dan dukungan yang dipersiapkan pelayanan kebidanan.
Sumber:
1.       Sofyan, Mustika. 50 tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Pengurus Pusat IBI. Jakarta. 2003
2.      Bryar, R. Theory For Midwifery Practice Edisi 1 . Macmillan, Haound Millo.1995
3.      Depkes RI pusat pendidikan Tenaga Kesehatan . Konsep Kebidanan. 1995
4.      Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan. Yogyakarta, 2008.

5.      lenteraimpian.wordpress.com

Posting Komentar

0 Komentar